Mau pasang iklan mudah dan cepat?

© 2005-2011 Tokobagus.com 30 Oktober 2011 10:10:34

Budidaya Ikan Mas di Jaring Terapung

 
KONTAK BI | FAQ | KAMUS | LINKS | PETA SITUS | ENGLISH


 
Home > Info UMKM > Kelayakan Usaha > Pola Pembiayaan

Kelayakan Usaha

Judul Budidaya Ikan Mas di Jaring Terapung
Sumber Data Direktorat Kredit, BPR dan UMKM
Contact DKBU, Telp : (021) 3817512 / 3818043 / 3818581, Fax : (021) 3518951
Lampiran ikan mas-revised.pdf


Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki paparan perairan yang sangat luas. Lebih dari 80% dari luas negara Indonesia merupakan perairan, baik perairan darat maupun perairan laut. Luas perairan Indonesia merupakan terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Besarnya luas perairan ini membuat potensi perikanan Indonesia menjadi sangat besar.

Ikan mas merupakan ikan konsumsi air tawar yang cukup berkembang di Indonesia. Permintaan terhadap produk ikan mas segar cukup besar dan menjadikan ikan mas sebagai salah satu ikan favorit masyarakat Indonesia.Ikan mas merupakan ikan konsumsi yang meemiliki data pembudidayaan yang paling lengkap, mulai dari tahap pembenihan, pendederan, pembesaran, hingga panen. Perkembangan teknik pembudidayaan dan data-data pembudidayaan yang cukup pesat ini, disebabkan karena banyaknya pihak yang melihat bahwa ikan ini memiliki peluang yang sangat besar untuk dikembangkan.Ikan mas (Cyprinus carpio) termasuk dalam genus Cyprynidae. Ikan ini memiliki beberapa nama daerah, antara lain ikan tambra, raya, atau ameh. Secara fisiologi,

ikan mas memiliki badan memanjang dan sedikit pipih ke samping. Mulut ikan terletak ditengah, dan ikan ini memiliki sungut sebagai ciri pokok yang membedakan ikan mas dengan kerabat dekatnya, yaitu ikan mas koki.

Pembudidayaan ikan mas di Indonesia sudah berkembang pesat di berbagai daerah. Jawa Barat merupakan daerah utama sentra produksi ikan mas di Indonesia. Kota-kota yang merupakan sentra ikan mas di Jawa Barat adalah Ciamis, Sukabumi,Tasikmalaya, Bogor, Garut, Bandung, Cianjur, dan Purwakarta. Saat ini, banyak wilayah lain di Indonesia yang sudah turut serta membudidayakan ikan mas.

Apakah Artikel ini memberikan informasi
berguna bagi anda?
Nilai halaman ini:  Jelek Bagus
Komentar: 




 

pembudidayan ikan mas

Budidaya Ikan Mas

Advertisements
Cara Makalah Tips Tutorial Trik Panduan Buku Mudah Gampang Budidaya Ikan Mas lengkap Terbaru Update Gratis Full Free Usaha Pembesaran Kolam Pendederan Pemijahan Pembibitan Model Persyaratan KonsepIkan mas adalah jenis ikan yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai usaha. Seperti untuk bisnis masakan hingga budidaya. Itu juga dikarenakan ikan mas yang mempunyai cita rasa yang tinggi sehingga disukai konsumen. Ikan mas memiliki tingkat pertumbuhan yang cepat sehingga baik untuk dibudidayakan. Blogiztic akan membahas tentang budidaya ikan mas.

Ikan mas (Cyorinus carpio, L.) merupakan spesies ikan air tawar yang termasuk dalam famili Cyprinidae, sub ordo Cyprinoidea, Ordo Ostariophysi sub kelas Teleostrei. Ikan Mas sudah lama dibudidayakandan terdomestikasi dengan baik di dunia. Diantara jenis ikan air tawar ikan mas merupakan ikan yang paling populer di masyarakat. Selain dikenal dengan nama ikan mas, ikan ini dikenal dengan nama dengan nama Ikan Karper ataupun ikan tombro. Kini telah banyak dikenal ras persilangan ikan mas antara lain Ikan Mas Merah, Si Nyonya, Taiwan, Majalaya, Kaca, Kumpai dan lain-lain.
Persyaratan Budi Daya Ikan Mas
Di alam aslinya ikan mas hidup di perairan sungai, danau maupun genangan air lainnya yang berada pada ketinggian 150-600m dpl, dengan suhu air berkisar 20 derajat sampai 25 derajat celcius. Ikan mas termasuk hewan Omnnivora atau pemakan segala sehingga di alam makanan Ikan mas berupa daun-daunan, lumut, serangga, cacing dan lain sebagainya. Pada model budidaya ikan mas lingkungan pemeliharaan dibuat menyerupai alam aslinya.
Model budidaya ikan mas bisa dipelihara dalam Kantong Jaring Apung, Kolam air deras, kolam tanah, kolam beton dan lain-lain tergantung ketersediaan lokasi. Makanan dalam budidaya ikan mas juga bermacam-macam mulai dari pemberian pakan alami sampai pemberian pelet buatan pabrik. Yang perlu diperhatikan adalah kualitas air pada media untuk budidaya ikan mas seperti PH air yang harus berada pada kisaran 7-8, kandungan oksigen terlarut yang cukup dan bebas dari kandungan zat kimia berbahaya.
Model Budi Daya Ikan Mas
Peluang usaha budidaya ikan mas dapat dipilih sesuai kondisi dan keinginan. Ada beberapa peluang usaha dalam budidaya ikan mas ini yaitu pembibitan dan pembesaran ikan mas untuk keperluan konsumsi.
  1. Usaha Pembibitan Ikan Mas
    Pembibitan ikan mas memiliki prospek yang cukup cerah, karena perputaran modal yang cukup cepat. Penyediaan bibit ikan mas dimulai dari burayak ikan mas baru saja menetas, burayak usia sekitar satu bulan, burayak usia dua bulan. Pada setiap usia ikan mas memiliki potensi ekonomi. Persiapan induk Ikan Mas
    Induk ikan mas yang akan dipijahkan dipelihara di kolam khusus secara terpisah antara jantan dan betina. Pakan yang diberikan berupa pellet dengan kandungan protein 25%. Dosis pemberian pakan ikan mas sebanyak 3% per bobot biomas per hari. Pakan tersebut diberikan 3 kali/hari. Ikan Mas betina yang diseleksi sudah dapat dipijahkan setelah berumur 1,5 – 2 tahun dengan bobot >2 kg. Sedangkan induk jantan berumur 8 bulan dengan bobot > 0,5 kg. Untuk membedakan jantan dan betina dapat dilakukan dengan jalan mengurut perut kearah ekor. Jika keluar cairan putih dari lubang kelamin, maka ikan mas tersebut jantan.
    Ciri-ciri ikan mas betina yang siap pijah atau matang gonad adalah:
    - Pergerakan ikan lamban
    - Pada malam hari sering meloncat-loncat
    - Perut membesar/buncit ke arah belakang dan jika diraba terasa lunak
    - Lubang anus agak membengkak/menonjol dan berwarna kemerahan
    Sedangkan ciri-ciri untuk ikan mas jantan gerakan lincah dan mengeluarkan cairan berwarna putih (sperma) dari lubang kelamin bila dipijit.
    Pemijahan Ikan Mas
    Dalam proses pemijahan ikan mas, ikan dirangsang dengan cara membuat lingkungan perairan menyerupai keadaan lingkungan perairan umum dimana ikan ini memijah secara alami atau dengan rangsangan hormon. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemijahan ikan mas adalah :
    • Mencuci dan mengeringkan wadah pemijahan (bak/kolam)
    • Mengisi wadah pemijahan dengan air setinggi 75-100 cm
    • Memasang hapa untuk mempermudah panen larva di bak atau di kolam dengan ukuran 4 x 3 x 1 meter. Hapa dilengkapi dengan pemberat agar tidak mengambang.
    • Memasang kakaban di tempat pemihajan (dalam hapa). Kakaban dapat berupa ijuk yangdijepit bambu/papan dengan ukuran 1,5 x 0,4 m.
    • Memasukkan induk Ikan Mas jantan dan betina siap pijah. Jumlah induk Ikan Mas betina yang dipijahkan tergantung pada kebutuhan benih dan luas kolam yang akan digunakan dalam pendederan. Satu Induk Ikan Mas betina dipasangkan dengan 2 atau tiga ikan mas jantan atau bahkan lebih tergantung bobot indukan betina.
    • Mengangkat induk yang memijah dan memindahkannnya ke kolam pemeliharaan induk.
      Setelah telur berusia kurang lebih 4 hari maka telur ikan mas akan menetas menjadi larva , beberapa saat setelah menetas larva masih mendapatkan suplai makanan cadangan dari telur, setelah itu perlu diberi makanan tambahan berupa pelet untuk larva, kutu air atau kuning telur rebus. Setelah kurang lebih lima hari larva ikan mas siap ditebar di kolam pembenihan.
    Pendederan Ikan Mas
    Setelah larva cukup kuat saatnya untuk melakukan pendederan ikan mas, bisasanya dilakukan pada kolam lumpur atau sawah meski bisa juga dilakukan pada kolam semen. Persiapan kolam tanah adalah dengan meratakan tanah dasarnya, tebarkan 10 – 15 karung kotoran ayam, isi air setinggi kurang lebih 40 cm dan rendam selama 5 hari tanpa aliran air. Hal ini dimaksudkan agar plankton dan sumber makanan alami ikan mas tumbuh di kolam pendederan. Untuk ukuran kolam lumpur 100 m2 tebar 100.000 ekor larva pada pagi hari, berikan makanan tambahan berupa tepung pelet atau pelet yang telah direndam. Pada usia telah mencapai 3 minggu bibit ikan mas siap dipanen, untuk dijual atau dipelihara kembali pada kolam berbeda. Hal yang sama dilakukan untuk membesarkan benih ikan mas pada ukuran yang lebih besar, hanya saja kepadatan ikan perlu dikurangi.
  2. Usaha pembesaran Ikan Mas
    Usaha pembesaran ikan mas merupakan upaya memenuhi kebutuhan permintaan ikan mas konsumsi, ikan mas konsumsi bisa bervariasi mulai ukuran 300 gram sampai 1 kg. Usaha pembesaran ini bisa dilakukan di Kolam Lumpur, Keramba Jaring apung atau Kolam Air Deras. Pembesaran Ikan Mas di Keramba Jaring Apung
    Pembesaran Ikan Mas dapat dilakukan dalam keramba Jaring Apung yang biasa dipasang di perairan umum. Pemilihan lokasi penempatan jaring dalam suatu perairan akan sangat menunjang berhasilnya proses produksi. Beberapa karakteristik perairan yang tepat antara lain adalah air bergerak dengan arus terbesar, tetapi bukan arus kuat, Penempatan jaring dapat dipasang sejajar dengan arah angin, badan air cukup besar dan luas sehingga dapat menjamin stabilitas kualitas air, kedalaman air minimal dapat mencapai jarak antara dasar jaring dengan dasar perairan 1,0 meter, kualitas air mendukung pertumbuhan seperti suhu perairan 270C sampai 300C, oksigen terlarut tidak kurang dari 4,0 mg/l, dan kecerahan tidak kurang dari 80 cm.
    Usaha Pembesaran Ikan Mas Di Kolam Air Deras
    Pemeliharaan ikan mas di kolam air deras harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain lokasi dekat dengan sumber air (sungai, irigasi, dan lain-lain) dengan topografi yang memungkinkan air kolam dapat dikeringkan dengan cara gravitasi, kualitas air yang digunakan berkualitas baik dan tidak tercemar (kandungan oksigen terlarut 6-8 ppm) dan dengan debit air minimal 100 liter permenit.
    Bentuk kolam air deras bermacam macam tergantung kondisi lahan, bisa segitiga, bulat maupun oval. Ukurannya bervariasi disesuaikan dengan kondisi lahan dan kemampuan pembiayaan. Umumnya KAD berukuran 10-100 m 2 dengan kedalaman rata-rata 1,0 – 1,5 meter. Dinding kolam tidak terkikis oleh aliran air dan aktivitas ikan. Oleh karena itu harus berkontruksi tembok atau lapis papan. Dasar kolam harus memungkinkan tidak daerah mati aliran (tempat dimana kotoran mengendap). Oleh karena itu kemiringan kolam harus sesuai (sekitar 2 – 5 %). Padat tebar ikan ukuran 75 -150 gram/ ekor sebanyak 10 – 15 kg /m3 air kolam. Dosis pakan yang diberikan sebanyak 4% bobot biomass /hari. Frekuensi pemberiannya 3 kali/hari. Satu unit Keramba Jaring Apung minimal terdiri dari kantong jaring dan kerangka jaring. Dimensi unit jaring berbentuk persegi empat dengan ukuran kantong jaring 7 x 7 x 3 M3 atau 6 x 6 x 3 M3. Satu unit Keramba Jaring Apung terdiri empat set kantong dan satu set terdiri dari dua lapis kantong Bagian badan kantong jaring yang masuk kedalam air 2,0 sampai 2,5 meter. Kerangka jaring terbuat dapat dibuat dari besi atau bambu dan pelampung berupa steerofoam atau drum. Bahan kantong jaring berasal dari benang Polietilena. Frekuensi pemberian pakan minimal dua kali per hari. Sedangkan cara pemberian pakan agar efektif disarankan menggunakan Feeding Frame yang dapat dibuat dari waring dengan mesh size 2,0 mm berbentuk persegi empat seluas 1,0 smpai 2,0 m2. Alat ini di pasang di dalam badan air kantong jaring pada kedalaman 30 sampai 50 cm dari permukaan air. Dengan penebaran bibit seberat 300 kg dalam waktu 3 bulan akan menghasilkan ikan mas konsumsi 1.5 sampai 2 ton.
    Usaha Pembesaran Ikan Mas Di Kolam Lumpur
    Jika tidak memungkinkan dibesarkan pada jaring apung atau air deras ikan mas bisa dibesarkan di kolam tanah. Kolam ukuran 1.000 m2, diolah, dan ditebarkan kotoran ayam kemudian diisi air setinggi 60 cm dan rendam selama kurang lebih 5 hari. Benih ikan mas seberat 100 kg dimasukkan ke dalam kolam, beri pakan 3 sampai persen dari berat benih ikan mas setiap hari, panen dapat dilakukan panen setelah 3 bulan. Dengan model pemeliharaan seperti ini kolam dapat menghasilkan ikan konsumsi sebanyak 400 – 500 kg.

PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE

PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE
           
            Pembudidayaan ikan lele merupakan suatu bisnis yang cukup menjanjikan dan menguntungkan. Karena dengan modal yang tidak terlalu besar dan perawatan yang tidak rumit, pembudidayaan ikan lele ini mudah untuk mencapai keberhasilan jika teratur dalam memberikan makan.
Ikan lele merupakan ikan yang tergolong ikan karnifora dan kanibal. Maka tidak heran jika jumlah ikan yang dipanen dari kolam pembudidayaan lebih sedikit dari jumlah benih atau bibit ikan lele yang dilepaskan ke kolam pembesaran. Hal ini terjadi karena ada ikan yang dimakan oleh ikan yang lebih besar, dan jika ikan dalam keadaan luka maka ikan tersebut berkemungkinan untuk dimangsa oleh ikan lainnya.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka sebaiknya sebelum melepaskan benih ikan lele ke dalam kolam pembesaran dilakukan penyortiran ukuran terlebih dahulu agar ukuran ikan sama. Serta dilakukan pemotongan patil atau duri tajam yang terdapat pada sirip kiri dan kanan ikan lele, sehingga tidak dapat melukai ikan lain pada saat dilepaskan ke dalam kolam pembesaran.
Yang perlu disiapkan untuk pembudidayaan ikan lele adalah sebagai berikut:
1.         Indukan lele.
Pemilihan induk yang baik dilakukan dengan cara penyortiran dari ikan-ikan lele yang cukup umur, ukurannya pas sebagai indukan, dan dalam kondisi yang baik serta sehat. Ukuran indukan lele jantan pada umumnya lebih kecil dari pada indukan betina.
2.         Kolam pembenihan.
Kolam yang digunakan untuk pembenihan ikan lele pada umumnya adalah kolam batu, dengan ukuran panjang 2 m x lebar 2 m x tinggi 70 cm. Tinggi air sebaiknya jangan terlalu tinggi, cukup 30 cm. dengan jumlah indukan jantan satu ekor dan indukan betina dua ekor. Sebaiknya pada saat pembenihan kolam diberikan atap atau penutup agar air tidak terkena sinar matahari langsung, dan diberikan ijuk untuk tempat meletakkan telur.
Kolam pembenihan
3.         Kolam untuk anakan.
Setelah terjadi penetasan maka anakan lele sebaiknya dipisahkan dengan induknya agar tidak dimakan. Anakan lele berada di kolam anakan dsanpai ukurannya cukup untuk dilepaskan ke dalam kolam pembesaran. Selama anakan lele berada di dalam kolam anakan sebaiknya diberikan makan secara teratur. Biasanya pakan yang diberikan adalah cacing sutera.

4.         Aerator.
Aerator digunakan untuk mencukupi pasokan oksigen untuk anakan lele selama berada di dalam kolam anakan.

Aerator
5.      Kolam pembesaran.
Kolam yang digunakan untuk pembesaran ikan lele ada dua jenis, yaitu kolam galian (empang), dan kolam terpal (terbuat dari terpal yang dibentuk menjadi kolam).
Kolam galian dibuat dengan cara menggali sebidang tanah dan sekeliling tepinya dilapisi dengan terpal agar tepi kolam tidak gugur.

Kolam galian
Sedangkan kolam terpal terbuat dari terpal yang dibentuk sedemikian rupa sehingga membentuk kolam tanpa harus menggali tanah.

Kolam terpal
Untuk air kolam tidak terlalu sulit perawatannya, karena ikan lele memiliki insang labirin sehingga memungkunan untuk bisa hidup di air yang kotor dan berlumpur.
6.      Kolam penyortiran
Kolam penyortiran digunakan untuk menyortir ikan lele yang akan dijual. Karena pada saat penjualan, ukuran ikan harus sama sehingga harus dilakukan penyortiran terlebih dahulu.

Kolam penyortiran
7.      Pakan.
Pakan untuk ikan lele beragam jenisnya dan relative tidaak sulit. Untuk ikan lele anakan diberi makan cacing sutera dan pellet ukuran kecil hingga ukarannya cukup untuk dilepas di kolam pembesaran. Ketika berada di dalam kolam pembesaran ikan diberi makan pellet ukuran sedang sampai ukuran yang besar. Sebagai selingan bisa juga diberikan sayur-sayuran atau ampas tahu yang telah dicampur dengan cacing sutera.
8.      Pemasaran.
Untuk pemasaran ikan lele tidak sulit karena biasanya memeng sudah ada palanggan tetap. Selain itu juga ada pembeli yang langsung datang ke tampat pembudidayaan.

Pada saat ini harga ilan lele +  Rp. 13.000,- / kg. dari 7 kolam pembesaran setiap minggunya bisa dihasilkan 2 kwintal ikan lele ukuran konsumsi. Dan terkadang ada juga yang membeli ikan anakan untuk dibesarkan sendiri. Ikan anakan yang dibeli pelanggan biasanya baru berusia satu minggu dengan Rp. 150,- / ekor.
Penghasilan dari pembudidayaan ikan lele cukup memuaskan, pada setiap minggu bisa mendapatkan keuntungan 100 kg x Rp. 13.000,- = Rp.1.300.000,-  dikurang harga pakan untuk satu minggu, biaya perawatan, biaya pekerja + Rp.300.000,- s/d Rp.400.000,-. Jadi keuntungan bersih untuk setiap minggunya berkisar antara Rp.800.000,- s/d Rp.1.000.000,-.