PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE
           
            Pembudidayaan ikan lele merupakan suatu bisnis yang cukup menjanjikan dan menguntungkan. Karena dengan modal yang tidak terlalu besar dan perawatan yang tidak rumit, pembudidayaan ikan lele ini mudah untuk mencapai keberhasilan jika teratur dalam memberikan makan.
Ikan lele merupakan ikan yang tergolong ikan karnifora dan kanibal. Maka tidak heran jika jumlah ikan yang dipanen dari kolam pembudidayaan lebih sedikit dari jumlah benih atau bibit ikan lele yang dilepaskan ke kolam pembesaran. Hal ini terjadi karena ada ikan yang dimakan oleh ikan yang lebih besar, dan jika ikan dalam keadaan luka maka ikan tersebut berkemungkinan untuk dimangsa oleh ikan lainnya.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka sebaiknya sebelum melepaskan benih ikan lele ke dalam kolam pembesaran dilakukan penyortiran ukuran terlebih dahulu agar ukuran ikan sama. Serta dilakukan pemotongan patil atau duri tajam yang terdapat pada sirip kiri dan kanan ikan lele, sehingga tidak dapat melukai ikan lain pada saat dilepaskan ke dalam kolam pembesaran.
Yang perlu disiapkan untuk pembudidayaan ikan lele adalah sebagai berikut:
1.         Indukan lele.
Pemilihan induk yang baik dilakukan dengan cara penyortiran dari ikan-ikan lele yang cukup umur, ukurannya pas sebagai indukan, dan dalam kondisi yang baik serta sehat. Ukuran indukan lele jantan pada umumnya lebih kecil dari pada indukan betina.
2.         Kolam pembenihan.
Kolam yang digunakan untuk pembenihan ikan lele pada umumnya adalah kolam batu, dengan ukuran panjang 2 m x lebar 2 m x tinggi 70 cm. Tinggi air sebaiknya jangan terlalu tinggi, cukup 30 cm. dengan jumlah indukan jantan satu ekor dan indukan betina dua ekor. Sebaiknya pada saat pembenihan kolam diberikan atap atau penutup agar air tidak terkena sinar matahari langsung, dan diberikan ijuk untuk tempat meletakkan telur.
Kolam pembenihan
3.         Kolam untuk anakan.
Setelah terjadi penetasan maka anakan lele sebaiknya dipisahkan dengan induknya agar tidak dimakan. Anakan lele berada di kolam anakan dsanpai ukurannya cukup untuk dilepaskan ke dalam kolam pembesaran. Selama anakan lele berada di dalam kolam anakan sebaiknya diberikan makan secara teratur. Biasanya pakan yang diberikan adalah cacing sutera.

4.         Aerator.
Aerator digunakan untuk mencukupi pasokan oksigen untuk anakan lele selama berada di dalam kolam anakan.

Aerator
5.      Kolam pembesaran.
Kolam yang digunakan untuk pembesaran ikan lele ada dua jenis, yaitu kolam galian (empang), dan kolam terpal (terbuat dari terpal yang dibentuk menjadi kolam).
Kolam galian dibuat dengan cara menggali sebidang tanah dan sekeliling tepinya dilapisi dengan terpal agar tepi kolam tidak gugur.

Kolam galian
Sedangkan kolam terpal terbuat dari terpal yang dibentuk sedemikian rupa sehingga membentuk kolam tanpa harus menggali tanah.

Kolam terpal
Untuk air kolam tidak terlalu sulit perawatannya, karena ikan lele memiliki insang labirin sehingga memungkunan untuk bisa hidup di air yang kotor dan berlumpur.
6.      Kolam penyortiran
Kolam penyortiran digunakan untuk menyortir ikan lele yang akan dijual. Karena pada saat penjualan, ukuran ikan harus sama sehingga harus dilakukan penyortiran terlebih dahulu.

Kolam penyortiran
7.      Pakan.
Pakan untuk ikan lele beragam jenisnya dan relative tidaak sulit. Untuk ikan lele anakan diberi makan cacing sutera dan pellet ukuran kecil hingga ukarannya cukup untuk dilepas di kolam pembesaran. Ketika berada di dalam kolam pembesaran ikan diberi makan pellet ukuran sedang sampai ukuran yang besar. Sebagai selingan bisa juga diberikan sayur-sayuran atau ampas tahu yang telah dicampur dengan cacing sutera.
8.      Pemasaran.
Untuk pemasaran ikan lele tidak sulit karena biasanya memeng sudah ada palanggan tetap. Selain itu juga ada pembeli yang langsung datang ke tampat pembudidayaan.

Pada saat ini harga ilan lele +  Rp. 13.000,- / kg. dari 7 kolam pembesaran setiap minggunya bisa dihasilkan 2 kwintal ikan lele ukuran konsumsi. Dan terkadang ada juga yang membeli ikan anakan untuk dibesarkan sendiri. Ikan anakan yang dibeli pelanggan biasanya baru berusia satu minggu dengan Rp. 150,- / ekor.
Penghasilan dari pembudidayaan ikan lele cukup memuaskan, pada setiap minggu bisa mendapatkan keuntungan 100 kg x Rp. 13.000,- = Rp.1.300.000,-  dikurang harga pakan untuk satu minggu, biaya perawatan, biaya pekerja + Rp.300.000,- s/d Rp.400.000,-. Jadi keuntungan bersih untuk setiap minggunya berkisar antara Rp.800.000,- s/d Rp.1.000.000,-.